Jumat, 30 November 2012

Fungsi Matematika dan statistika pada excel



Fungsi Matematika dan Statistika
Fungsi
Kegunaan
Penulisan
SUM
Menjumlahkan pada angka pada sel atau range ttt
=SUM(angka 1, angka 2,...)
=SUM(alamat range)
MAX
Menampilkan nilai terbesar dari suatu range data numerik
=MAX(angka 1, angka 2,...)
=MAX(alamat range)
MIN
Menampilan nilai terkecil dari suatu range data numerik
=MIN(angka 1, angka 2,...)
MIN(alamat range)
AVERAGE
Menampilan rata-rata dari suatu range data numerik
=AVERAGE (angka 1, angka 2,...)
=AVERAGE(alamat range)
COUNT
Menghitung jumlah data yang bersifat numerik dari suatu range
=COUNT(angka 1, angka 2,...)
=COUNT(alamat range)


Fungsi 
Kegunaan
Penulisan 
COUNTIF
Menghitung jumlah data yang bersifat numerik yang terdapat pada range tertentu sesuai dengan kriteria yang ditentukan
=COUNTIF(range,
criteria)
COUNTA
Menghitung jumlah semua jenis data dari suatu range
=COUNTA(angka 1,
angka 2,...)
=COUNTA(alamat range)
SUMIF
Menjumlahkan data yang bersifat numerik dalam suatu range data dengan kriteria tertentu
=SUMIF(range,criteria,
sum_range)


Fungsi Lookup dan Referensi
Fungsi 
Kegunaan
Penulisan 
INDEX
Menampilkan data (isi dari suatu set)pada tabel array berdasarkan nomor baris dan nomor kolom
=INDEX(array,row_num,
col_num)
VLOOKUP
Menampilkan data berdasarkan tabel referensi dalam format vertikal.Syarat penyusunan tabel referensi harus urut.
=VLOOKUP(lookup_value,
table_array,col_index,num)
HLOOKUP
Menampilkan data berdasarkan tabel referensi dalam format horisontal.Syarat penyusunan tabel referensi harus urut.
=HLOOKUP(lookup_value,
table_array.col_index,num)


Tes Logika
Fungsi 
Kegunaan
Penulisan 
IF (satu logika)
Untuk menghasilkan nilai dari satu logika yang diuji kebenaranya.
=IF(logical_test,value_if_true,value_if_false)
IF (lebih dari satu logika)
Untuk menghasilkan nilai dari lebih dari satu logika yang diuji kebenaranya
=IF(logical_test1,value_if_true,IF(logical_test1,value_if_truevalue_if_false))
IF OR
Fungsi ini menghasilkan nilai benar, bila berargumen benar. Hasil dari fungsi ini juga dapat menghasilkan nilai salah, jika seluruh argumen salah.
=IF(OR(logical_test1,logical_test2,value_if_true,value_if_false)
IF AND
Fungsi ini menghasilkan nilai benar, bila berargumen benar. Hasil dari fungsi ini juga dapat menghasilkan nilai salah, jika salah satu argumen salah.
=IF(AND(logical_test1,logical_test2,value_if_true,value_if_false)

Rabu, 14 November 2012

Arti Tembang Macapat

Tembang macapat adalah puisi tradisional Jawa. Macapat berasal dari kata “maca papat papat” (membacanya empat empat) maksudnya cara membaca terjalin tiap empat suku kata. Setiap bait macapat mempunyai baris kalimat yang disebut gatra, dan setiap gatra mempunyai sejumlah suku kata (guru wilangan) tertentu, dan berakhir pada bunyi sajak akhir yang disebut guru lagu. Macapat diperkirakan muncul pada akhir Majapahit dan dimulainya pengaruh Walisongo, namun hal ini bisa dikatakan untuk situasi di Jawa Tengah. Sebab di Jawa Timur dan Bali macapat telah dikenal sebelum datangnya Islam. Macapat dapat digolongkankan menjadi 11 tembang, yang menggambarkan jalan kehidupan manusia sejak didalam kandungan ibunda hingga meninggal. Ringkasnya, lirik nada yang diubah ke dalam berbagai bentuk tembang menceritakan sifat lahir, sifat hidup, dan sifat mati manusia sebagai sebuah perjalanan yang musti dilalui setiap insan. Berikut urutan Tembang Macapat:
  1. Maskumambang, melambangkan embrio yang masih dalam kandungan ibunya, yang belum diketahui laki atau perempuan. Mas, artinya belum diketahui laki atau perempuan, sedangkan Kumambang, menggambarkan hidupnya masih di alam kandungan ibunya.
  2. Mijil, merupakan ilustrasi awal mula manusia lahir kedunia. Tembang mijil mempunyai sifat asih dan berisi doa atau pangajab.
  3. Kinanthi, berasal dari kata kanthi atau menuntun, yang artinya dituntun supaya dapat berjalan didunia ini. Tembang Kinanthi mempunyai sifat senang dan asih.
  4. Sinom, berarti “kanoman” (kemudaan/usia muda), berarti adalah waktu luang pada masa muda untuk menimba ilmu sebanyak banyaknya.
  5. Asmaradana, menggambarkan masa-masa dirundung asmara. Bisa juga menggambarkan cinta kasih yang diberikan oleh orang tua semasa kita kecil dulu.
  6. Gambuh, awal kata gambuh adalah jumbuh / bersatu yang artinya komitmen untuk menyatukan cinta dalam satu biduk rumah tangga.
  7. Dhandanggula, menggambarkan seseorang yang berbahagia, apa yang dicita-citakan dapat terlaksana. Terlaksana mempunyai pasangan, mempunyai rumah, kehidupan yang kecukupan untuk keluarganya.
  8. Durma, berasal dari kata “darma/weweh” (berdarma/memberikan sumbangan). Seseorang yang merasa kecukupan hidupnya kemudian tergugah rasa kasihan kepada sanak saudara yang sedang menderita, makanya tergugah ingin membantu dan memberi pertolongan kepada siapa saja. Semua itu diberikan pertolongan sesuai ajaran agama dan rasa sosialnya kepada sesama.
  9. Pangkur, Berasal dari kata “mungkur” (mundur) yang berarti telah meninggalkan dan menghindari hawa nafsu yang angkara murka, semua yang dipikirkan senantiasa berkeinginan membantu kepada sesamanya.
  10. Megatruh, berasal dari kata “megat roh” (melepaskan roh), menggambarkan bahwa manusia itu kelak akan mati, suatu saat roh atau nyawa akan terlepas dari badan jasadnya sebab sudah waktunya kembali ke Yang Maha Kuasa.
  11. Pocung/Pucung, manakala yang tertinggal hanyalah jasad belaka, dibungkus dalam balutan kain kafan / mori putih, diusung dipanggul laksana raja-raja, itulah prosesi penguburan jasad kita menuju liang lahat, rumah terakhir kita didunia.

Sabtu, 10 November 2012

Pangeran Charles Cari Istri Lagi





Babak 1

(Gending Jawa)

Pada suatu hari di Joglo Keraton, ada seorang raja yang bernama Pangeran Charles bersama kedua orang istrinya. Mereka sedang membicarakan kalau Pangeran Charles akan menikah lagi.

(Mandul)

P. Charles                            : “Istri – istriku, sepuluh tahun sudah kita menikah, tapi kita belum punya momongan juga. Terus bagaimana nasib keraton kalau tidak ada penerusnya?”.
Ken Siska                             : “Maaf  kakang, apa yang harus kita lakukan?”.
P. Charles                            : ”Kalau aku cari istri lagi istri – istriku yang cantik-cantik, pintar-pintar pada setuju nggak?”.
Ken Sara                              : “Kakang, saya itu kan ahli sejarah, jadi saya tahu asal-usul keraton ini, jadi
                                                nggak usah cari istri lagi”.
Ken Siska                             : “Iya Kang, tempatnya negeri kita kan masih strategis jadi mudah di atur,
                                                saya saja yang mengatur”.
Ken Sara                              : ”Heh kamu, jangan sampai mending aku, sudah cantik, putih, pintar lagi”.
Ken Siska                             : “Tidak bisa pokoknya aku”.
Ken Sara                              : “Aku” (bertengkar sama Ken Siska)
P. Charles                            : “Sudah –sudah”.
Ken Siska+Ken Sara         : “Belum”.
P. Charles                            : “Gitu aja kok pada ribut. Gimana mau ngatur negara?”.
Ken Sara                              : “Ya sudah kakang saya nurut saja”. (nangis)
P. Charles                            : “Sudah, sekarang maunya kamu gimana nduk Siska?”.
Ken Siska                             : “Sebenarnya saya juga tidak rela. Tetapi bagaimana saya ikut saja”.
P. Charles                            : “Ya sudah, tapi pada rukun ya kalau aku punya istri lagi”.
Ken Siska+Ken Sara         : “Iya kakang”.

Babak 2

(suara air)

Di sungai, Ken  Rida, Ken Erna dan Ken Dedes sedang mencuci. Ken Rida (nyanyi madu dan racun)

Ken Rida                              : “Hee...teman-teman, aku punya gosip ter-HOT lho...”
Ken Erna                              : “Gosip apa?”
Ken Rida                              : “Tau nggak..nggak tau?? P. Charles yang ada di keraton itu lho laghi
                                                nyari istri baru?”
Ken Erna                              : “Wow... P. Charles yang punya mobil Mercy Kijang Gajah itu
                                                iya??”
Ken Rida                              : “Iya, yang punya rumah gedong itu lho... sudah kaya, baik hati, dan
                                                meskipun wajahnya biasa-biasa aja emmm tapi gak papa lah yang penting
                                                hartanya banyak hahaha

Ken Erna                              : “Wah, aku juga mau jadi istrinya. Aku pasti jadi orang kaya, naiknya
                                                Mercy, bajunya bagus-bagus, makannya enak....Enggak bakal mencuci baju
                                                di sungai kayak gini...Pokoknya aku harus menang...”
Ken Rida                              : “Jangan mimpi...yang menang itu ya aku, udah cantik, pinter masak
 anaknya pak lurah lagi”
Ken Erna                              : “Yabesok lihat saja”
Ken Rida                              : “Sudah-sudah daripada ribut sendiri kayak gini mending nanti sore ikut aku,
beli parfum di Gus Parfun deket wawu seket itu sama ke salon, manicure, pedicure dan facial. Biar kelihatan cliiing...”
Ken Erna                              : “Wow silau... Tapi kamu salah. Gus Parfum itu ada di dekat Mujahiddin Kalau dekat wawu seket itu sempik Oooo...KAMSO...Kampung,Ndeso,Katrokj lagi..?”
Ken Rida                              : “Hehehe...maklum yang ada di pikiranku hanya P. Charles
Ken Erna                              : “Hee..Dedes, kamu kenapa kok diam terus..Apa nggak mau ikut?”
Ken Dedes                          : “Males ahh.. kita itu nggak bakal terpilih..Jadi kalau mimpi itu jangan tinggi-tinggi, nanti kalau jatuh sakiiiiit.....”
Ken Rida                              : “Nggak papa dong, belum nyoba kok udah pesimis”.
Ken Dedes                           : “Halah, kayak gitu aja diributkan. Seperti aku ini lho...jadi wanita karir, buat usaha sendiri”
Ken Rida+Ken Erna            : “Emang usaha apa?”
Ken Dedes                           : “Buat es krim, hehehe”
Ken Rida                              : “Udah ah, aku mau pulang. Nanti sore pokoknya harus ikut. Nanti aku Wall ya di FB”
Ken Dedes                          : “Ya udah, ayo Na pulang..”
Ken erna                              : “Ayoo”

Babak 3

(gending jawa)

Di Keraton P. Charles sedang gelisah.

P. Charles                            : “Wah...sudah dari tadi kok nggak ada yang cocok ya?”
Ken Siska                             : “Kakang, saya kan sudah bilang, tidak usah cari istri lagi”
Ken Sara                              : “Betul itu kakang”
P. Charles                            : “Hmm...iya..iya”

Dok...dok...Dok...dok...3x....

P. Charles                            : “Itu nduk, coba dibuka!”
Ken Siska                             : “Iya kakang”

Ngiiiiiieeeeekkkk.................

Ken Siska                             : “Ini siapa ya? Ada perlu apa?”
Ken Rida                              : “Kita mau ikut sayembara”.
Ken Siska                             : “Oh iya..Ayo masuk!”
P. Charles                            : “Namamu siapa??”
Ken Rida                              : “Aku Ken Rida..”
Ken Erna                              : “Aku Ken Erna..”
P. Charles                            : “Lha terus kamu??”
Ken Dedes                          : “Saya tidak ikut”
P. Charles                            : “Yang sudah masuk sini harus ikut semua. Nduk cantik, siapa namamu?”
Ken Dedes                          : “Saya Ken Dedes”
P. Charles                            : “Sudah, sekarang tunjukkan bakat kalian”
Ken Rida                              : (7 Icons – Playboy)
Ken Erna                              : (Laluna – Lara Hati)
P. Charles                            : “Oh iya iya...bagus-bagus...sekarang kamu nduk”
Ken Dedes                          : “Maaf Kanjeng, saya tidak pandai ngedance, nari dan nyanyi. Saya hanya
 tahu pendidikan Jawa, tata krama, unggah-ungguh basa dan mengerti
tata pemerintahan”
P. Charles                            : “Wah cocok. Bungkuuuuss....Udah nduk, sekarang ikutlah istri-istriku, biar
 didandani yang cantik. Setelah itu Bapakmu di telfon suruh kemari. Habis
Dzuhur suruh kesini ya,langsung ijab kabul.”
Ken Dedes                          : “Iya kanjeng”
P. Charles                            : “Jangan Kenjeng, tapi kakang, aku kan calon suamimu”
Ken Dedes                          : “Iya kakang”
Ken Rida+Ken Erna          : “Lha terus kita??”
P. Charles                            : “Kamu, aku end... end one end two end three hhahaha
Kalian pulang, dandan yang cantik, yang harum,buat nemeni Ken Dedes resepsi”